PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI ANAK TUNAGRAHITA

      Pemahaman pendidikan Khusus saat ini terus berkembang menuju arah yang lebih baik yang berlandaskan pada hak-hak dasar anak untuk memperoleh layanan pendidikan yang baik. Konsep Anak Berkebutuhan Khusus memiliki makna yang luas dibandingkan dengan Anak Luar Biasa, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan memerlukan layanan kompensatoris yang disesuaikan dengan hambatan yang dimilikinya baik hambatan dalam belajar maupun hambatan dalam perkembanganya.
      Secara umum tujuan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh individu sehingga mampu menjalani hidup dengan kecakapan dan kemandirian hidup yang dimilikinya. Anak tunagrahita adalah individu yang memiliki kemampuan intelektuan di bawah rata-rata dengan disertai hambatan dalam penyesuaian perilaku yang terjadi selama masa perkembanganya. Hambatan Perilaku ini dapat dilihat dari dua area sebagai berikut :
  • Keterampilan Menolong diri (Personal Living Skill)
  • Keterampilan dalam hubungan interpersonal dan keterampilan dalam menggunakan fasilitas yang diperlukan setiap hari (Social Living Skill)
     Program Pengembangan Diri merupakan hal yang sangat penting untuk anak tunagrahita dalam melakukan pengembangan dirinya sendiri yang meliputi : Merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup dan mengisi waktu luang dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
      Program Pengembangan Diri diarahkan untuk mengembangkan kemampuan anak tunagrahita dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kehidupan dirinya sendiri sehingga mereka tidak tergantung dan membebani orang lain.
      Dalam pelaksanaan program pengembangan diri perlu adanya standar kemampuan untuk dapat mencapai kemampuan minimal yang menggambarkan keterampilan yang dicapai, hal ini sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari anak tunagrahita.


0 komentar:

Posting Komentar